Friday 21 August 2020

Cara menghitung borongan konstruksi baja

Dalam dunia jasa konstruksi selalu dikaitkan dengan perhitungan-perhitungan yang tidak menentu di segala kondisi. Hal ini memicu perhatian dan ketelitian setiap elemen suatu organisasi untuk dapat lebih ekstra memahami makna perhitungan. Terdapat berbagai macam perhitungan baik itu bersifat formal maupun informal. Perhitungan formal dimaksudkan suatu proses pengukuran mutlak yang telah ditentukan berdasarkan hukum tetap yang berlaku meliputi perumusan rancang bangun proyek. Sedangkan perhitungan informal dilakukan hanya pada saat kondisi yang dimungkinkan dan cenderung tak terlihat, seperti resiko yang terjadi, biaya cadangan, penanggulangan kemungkinan proyek, dll. Hal ini dapat berbeda perlakuan antar bahan material masing-masing baja maupun besi dan beton. Proses ini berlaku variatif sesuai dengan perencanaan bangunan yang telah disepakati.

Berbagai penyedia jasa konstruksi memiliki metode perhitungan berbeda-beda. Dalam suatu proyek memiliki satu peranan yang bertugas melakukan perhitungan riil dan berulang agar didapat angka optimal sesuai perencanaan. Secara singkat menghitung borongan konstruksi baja dibagi dalam beberapa aspek antara lain

-Luas bidang, Seberapa besar luasan yang akan dikerjakan akan mempengaruhi waktu pengerjaan. Oleh karenanya diperlukan konsistensi data dengan harapan meminimalkan resiko terjadinya kesalahan bangun serta menghambat proses proyek.

-Tenaga kerja, Setiap individu memiliki peranan masing-masing dalam prosesnya dengan kapabilitas setara. Diperlukan adanya manajemen pengawasan dengan harapan mampu meningkatkan kewaspadaan setiap saat.

-Material bahan, Aspek ini bergantung pada luasan bidang yang dikerjakan apakah terdapat spesifikasi bahan yang berbeda di setiap rancang bangunnya.

No comments:

Post a Comment